Perencanaan Topik dan Tesis
Perencanaan topik, tema, dan kerangka karangan adalah langkah awal dan tahap perencanaan yang mutlak dilakukan dalam penulisan ilmiah, termasuk laporan di bidang keperawatan, karena ini menjadi penentu isi tulisan atau grand design tulisan.
Dalam konteks penulisan laporan ilmiah (seperti laporan penelitian atau laporan kasus) di bidang keperawatan, perencanaan “Topik dan Tesis” mencakup penentuan pokok bahasan yang luas (Topik) dan perumusan gagasan utama yang spesifik (Tema/Tesis) yang akan dikaji.
1. Konsep Dasar Topik
Topik adalah pokok pembicaraan tentang suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Sifatnya masih umum dan belum terurai.
Fungsi:
Menjawab pertanyaan: masalah apa yang akan ditulis? atau hendak menulis tentang apa?.
Waktu Perumusan:
Topik dirumuskan di awal proses penulisan.
2. Prinsip Pemilihan Topik untuk Laporan
Memilih topik tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar laporan dapat diselesaikan dengan baik:
3. Pembatasan Topik
Topik yang masih terlalu luas harus dibatasi agar pembahasan tidak melantur dan sesuai dengan maksud khusus penulis. Pembatasan topik akan membuat topik menjadi lebih spesifik.
Meskipun sumber tidak menyebutkan keperawatan secara spesifik, pembatasan dapat dilakukan berdasarkan:
Menurut Tempat
Misalnya, “Penanganan Luka Dekubitus” dapat dipersempit menjadi “Penanganan Luka Dekubitus pada Pasien Geriatri di Ruang Rawat Inap Melati RSUD X”.
Menurut Waktu/Periode
Misalnya, “Pengaruh Edukasi Kesehatan” dapat dipersempit menjadi “Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Selama Tahun 2023”.
Menurut Objek Material dan Objek Formal
Objek material (bahan yang dibicarakan) dan objek formal (sudut pandang tinjauan). Contoh: “Asuhan Keperawatan Pasien Stroke” (objek material) ditinjau dari sudut “Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke” (objek formal).
4. Merumuskan “Tesis” (Gagasan Utama atau Tema)
Dalam konteks karya tulis ilmiah seperti laporan keperawatan, “Tesis” merujuk pada Tema atau Gagasan Utama yang spesifik, atau bisa juga merupakan Hipotesis sementara.
Tema adalah pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh penulis. Penulis perlu merumuskan tema secara eksplisit (dalam bentuk kalimat yang panjang lebar) karena ini akan memudahkan penyusunan kerangka karangan.
Laporan penelitian (KTI) yang baik didasarkan pada fakta atau data (kondisi empiris) dan dilandasi oleh teori yang diakui kebenarannya.
A. Tesis sebagai Rumusan Masalah
Laporan di bidang keperawatan biasanya berawal dari suatu masalah atau ketimpangan. Rumusan masalah (yang menjadi inti dari “tesis” yang akan dibuktikan) harus:
| Kriteria | Penjelasan |
|---|---|
| Dinyatakan dengan Kalimat Tanya | Rumusan masalah biasanya berupa jabaran singkat pokok persoalan penelitian yang dinyatakan dalam kalimat tanya. |
| Jelas | Tidak menimbulkan penafsiran ganda (ambigu). |
| Fisibel | Dapat teratasi melalui penelitian dengan waktu, tenaga, dan biaya yang terjangkau. |
| Signifikan | Penting dan bermanfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan dan kebaikan manusia. |
| Etis | Tidak menyangkut dan menyinggung perasaan seseorang maupun kelompok sosial tertentu. |
B. Tesis sebagai Hipotesis (Anggapan Sementara)
Jika laporan keperawatan melibatkan pengujian, Tesis dapat diwujudkan sebagai Hipotesa/Hipotesis—anggapan sementara dari analisis data yang akan dikerjakan. Hipotesis ini penting untuk penentuan teori yang ingin digunakan.
5. Karakteristik Tesis/Gagasan dalam Laporan Ilmiah
Gagasan atau “Tesis” yang disajikan dalam laporan (Karya Tulis Ilmiah) harus memenuhi karakteristik bahasa ilmiah, termasuk:
Lugas dan Jelas
Mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat, menghindari kesalahpahaman. Setiap gagasan diungkapkan secara langsung (denotatif), dan kalimatnya tidak terlalu panjang agar mudah dipahami.
Cendekia
Mampu mengungkapkan hasil berpikir logis, membentuk pernyataan yang tepat dan saksama.
Sistematis dan Runtut
Uraiannya mengikuti pola pengembangan tertentu (misalnya urutan, klasifikasi, kausalitas) dan adanya keselarasan serta keruntutan antarproposisi dan antaralinea.
Objektif
Menghindari penonjolan persona (seperti kata ganti orang pertama atau kedua) untuk menjaga objektivitas isi tulisan. Lebih disarankan menggunakan kalimat pasif.
Menggunakan Ragam Bahasa Baku
Menggunakan ragam tulis baku, pilihan kata/istilah yang baku, dan kalimat yang efektif.
Analogi untuk Topik vs. Tesis/Tema
TOPIK
Memilih Topik untuk laporan keperawatan ibarat memilih peta besar
(misalnya, “Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit”)
Topik ini luas
TESIS/TEMA
Merumuskan Tesis atau Tema ibarat menentukan rute spesifik dan tujuan akhir
(misalnya, “Penggunaan antiseptik X lebih efektif daripada antiseptik Y dalam mencegah infeksi luka operasi pada pasien pasca-bedah di bangsal Ortopedi, yang ditunjukkan melalui penurunan angka kejadian infeksi dalam 6 bulan terakhir”)
Tesis adalah ide inti yang harus dibuktikan
Kategori: Kebahasaan, Materi
Tag: hipotesis, karya tulis ilmiah, laporan keperawatan, metodologi penelitian, perencanaan penulisan, rumusan masalah, topik tesis
Vidio tersebut mmebahas jenis data dan teknis analisis dalam penelian. Dijelasskan bahwa metode ilmiah meliputi observasi, eksperimen dan penarikan kesimpulan untuk memperoleh data akurat. Penulisan ilmiah terdiri atas pendahuluan, metode, serta hasil dan pembahasan . Komponen kunci merode penelitian mencakup partisipan dan desain, prosedur dan peralatan serta analisis data. Semua unsur tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan penelitian yang sistematis, objektif, dan valid