Edukasi Pemilahan dan Pengelolaan Sampah di Cimahi

25 Juni 2025 Restu Bias Primandhika 685 kali dibaca

Masalah sampah di perkotaan, khususnya di Kota Cimahi, menuntut penanganan yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menyeluruh dan partisipatif. Menyadari hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi telah merancang upaya komprehensif untuk mengatasi persoalan tersebut melalui pendekatan edukatif dan implementatif dalam pengelolaan sampah. Berikut adalah upaya komprehensif dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi untuk mengatasi masalah sampah melalui edukasi dan implementasi pengelolaan sampah. Fokus utamanya adalah pemilahan sampah rumah tangga menjadi organik, anorganik, dan residu, sesuai dengan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2019. Berbagai metode pengolahan sampah organik disajikan, termasuk biopori, loseda, komposter, dan maggotisasi, sembari mempromosikan pembentukan bank sampah unit (BSU) untuk sampah anorganik. 

Landasan Hukum

Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah

Tujuan Program

  • Memberikan edukasi pemilahan sampah yang tepat kepada warga

  • Meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah mandiri

  • Memperkuat sistem pengelolaan sampah di tingkat RT/RW

  • Memantau implementasi pemilahan sampah di masyarakat
Jadwal Pengumpulan Sampah
ORGANIK

Sen, Rab, Sab

ANORGANIK

Sel, Kam

CLEAN UP

Jum, Min

 

TUJUH TAHAPAN PROGRAM

1
Door to Door Education (DTDE)

Memberikan edukasi pemilahan sampah yang jelas dan tepat kepada warga melalui metode dari pintu ke pintu.

Konten Edukasi:
Sampah Organik
  • • Sisa makanan, sayuran, buah-buahan
  • • Bersifat mudah terurai dan basah
  • • Wadah tertutup di dapur
Sampah Anorganik
  • • Botol, kertas, kaca, kardus
  • • Bisa didaur ulang, kering
  • • Wadah tertutup/terbuka
Sikap Saat Edukasi

  • Ucapkan salam & perkenalan

  • Minta waktu untuk edukasi

  • Jangan berlama-lama

  • Jangan memarahi warga

2
Edukasi Pengolahan Sampah Organik Mandiri

Mengedukasi warga yang berminat untuk mengolah sampah organik di rumah secara mandiri.

Metode Pengolahan yang Dapat Diedukasikan:
  • Biopori
  • Loseda (Lodong Sisa Dapur)
  • Kompos dalam polybag/karung/ember
  • Drum komposter
  • Bata terawang
  • Lubang jurangan kompos
Catatan Penting

Jangan memaksakan warga untuk membeli alat baru. Manfaatkan barang bekas atau lahan terbatas yang tersedia.

3
Penguatan Bank Sampah Unit (BSU)

Jika BSU Sudah Ada:

  • Koordinasi dengan Ketua RW

  • Bantu memperkuat kegiatan BSU

  • Tingkatkan partisipasi warga
Jika BSU Belum Ada:

  • Perkuat pemilahan sampah dulu

  • Dorong pembentukan BSU baru

  • Fokus pada sampah anorganik

4
Door to Door Collection/Monitoring (DTDC)

Memastikan sampah yang akan diangkut sudah dalam keadaan terpilah dan edukasi sebelumnya berhasil.

Fokus Pemantauan:

  • Prioritaskan rumah yang belum memilah meski sudah diedukasi

  • Berikan apresiasi jika sudah memilah dengan benar

  • Lakukan edukasi ulang jika masih belum memilah
Metode

Kegiatan pemantauan dilakukan dari pintu ke pintu, sama seperti edukasi awal.

5
Pendataan dan Pelaporan

Data yang Direkam:

  • Informasi RT/RW

  • Status pemilahan sampah per rumah
Alat yang Diperlukan

HP Android dengan kuota data untuk menggunakan Google Form yang disediakan DLH

6
Koordinasi dan Kolaborasi

Persiapan Pelaksanaan:

  • Rapat internal tim KKN

  • Koordinasi dengan Ketua RW

  • Pembagian tim dan area kerja
Informasi yang Diperlukan:

  • Pemahaman wilayah kerja

  • Jumlah rumah per RT

  • Jadwal penarikan sampah

7
Mengatasi Kesulitan

Kendala Umum & Solusi:

Datangi kembali pada lain waktu saat ada penghuni.

Jangan menjawab pertanyaan di luar program. Arahkan untuk mendengarkan edukasi. Jika masih tidak mendengar, pamit dengan sopan.

Berikan penjelasan tentang Perda Kota Cimahi Nomor 6 Tahun 2019.
Kendala Khusus:
  • Rumah sempit:Arahkan menggunakan dua kantong kresek atau wadah bekas
  • Tidak ada sampah:Yakinkan bahwa semua orang menghasilkan sampah
  • Buang ke TPS/pasar:Edukasi untuk menyerahkan kepada petugas resmi
  • Tidak show sampah saat monitoring:Tanyakan alasan, arahkan sesuai jadwal

 

PERSIAPAN MAHASISWA

Identitas KKN

Gunakan almamater atau topi identitas program

HP Android

Mendata dengan Google Form

Stiker Penanda

DLH akan konfirmasi penggunaannya

 

CATATAN KHUSUS

Pentingnya Edukasi Menyeluruh

Meskipun suatu RW dilaporkan sudah memilah sampah (contoh: RW 25 Kelurahan Ciberem), mahasiswa tetap harus melakukan edukasi karena hasil profiling belum tentu mencerminkan kondisi seluruh warga.

Dukungan Tim DLH

Jika ada kesulitan atau kendala di lapangan, mahasiswa dapat didampingi oleh tim DLH untuk membantu pelaksanaan program.

Restu Bias Primandhika
Pengajar bidang kebahasaan dan kesastraan dengan peminatan pengintegrasian TI ke dalam pembelajaran.
37 artikel Bergabung Sep 2016
Tulis Komentar